Perilaku Produksi dalam Ekonomi Islam
Perilaku Produksi
dalam Ekonomi Islam
Akhlak akan mendasari bagi seluruh aktivitas
ekonomi, termasuk aktivitas ekonomi produksi.
Menurut Yusuf Qardhawi dikatakan, bahwa
“akhlak merupakan hal yang utama dalma produksi yang wajib diperhatikan kaum
muslimin, baik secara individu maupun bersama-sama, yaitu bekerja pada bidang
yang dihalalkan oleh Allah SWT, dan tidak melampaui apa yang di haramkan oleh
Allah SWT.” Dalam usaha bidang ekonomi tujuan utama adalah mencari keuntungan
maksimum dengan mengatur penggunaan faktor produksi seefisien mungkin,
sehingga usaha memaksimumkan keuntungan dapat dicapai dengan cara yang paling
efisien. Dalam usaha seorang muslim belum tentu seperti itu, ada beberapa aspek
dalam melakukan produksi oleh seorang muslim adalah :
1.
Berproduksi adalah ibadah, sama
saja seorang muslim mengaktualisasikan ibadah bersama dengan bisnis yang
dijalankan.
2.
Faktor produksi yang digunakan
untuk menyelenggarakan produksi sifatnya tidak terbatas, untuk menggunakan
manusia perlu berusaha mengoptimalkan segala kemampuan yang telah Allah
berikan. Seorang muslim tidak akan kecil hati bahwa sesungguhnya rizki adalah
dari Allah.
3.
Seorang muslim yakin bahwa sesutu
yang dikerjakan dengan ajaran Islam tidak membuat hidupnya menjadi sulit.
4.
Berproduksi bukan hanya mencari
keuntungan belaka. Dalam Islam harta adalah titipan Allah sebagai amanah untuk
dikelola mencapai kemaslahatan.
5.
Seorang muslim menghindari praktek
produksi yang mengandung unsur haram atau riba, pasar gelap dan spekulasi.[1]
Comments
Post a Comment