Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran
Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Penawaran
Teori
penawaran menjelaskan sifat hubungan antara jumlah tingkat harga dengan jumlah
produk yang ditawarkan oleh produsen, yang dikenal dengan hukum penawaran
penawaran merupakan kekuatan penting yang menggerakkan pasar. Itilah yang
digunakan Ibnu Taimiyah untuk menunjukkan
penawaran ini adalah ketersediaan barang dipasar, yang dalam pandangannya,
penawaran dapat berasal dari impor dan produksi lokal sehingga kegiatan ini
dilakukan oleh produsen.
Namun, pada
dasarnya faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran adalah sebagai berikut:[1]
a.
Maslahah
Pengaruh maslahah
terhadap penawaran, pada dasarnya tergantung pada tingkat keimanan dari
produsen. Produsen dengan tingkat keimanan yang biasa kemungkinan akan
menawarkan barang dengan kandungan berkah minimum. Dalam kondisi seperti ini,
jika barang atau jasa yang ditawarkan telah mencapai kandungan berkah minimum,
maka produsen akan menganggapnya sudah baik sehingga pertimbangan penawaran
selanjutnya akan didasarkan pada faktor keuntungan. Namun, jika produsen dengan
tingkat keimanan yang lebih tinggi lebih
menyukai barang dengan kandungan berkah yang lebih tinggi. Jika mereka melihat
barang dengan kandungan berkah yang tinggi, maka mereka akan meninggalkan
barang dengan kandungan berkah yang rendah dan menggantinya dengan barang
dengan kandungan berkah lebih tinggi. Dalam kondisi ini, kemungkinan keuntungan
tidak lagi menjadi faktor penting dalam penawaran barang. Dengan demikian,
jumlah maslahah yang terkandung dalam barang yang diproduksi semakin
meningkat, maka produsen muslim akan memperbanyak jumlah produksinya, begitu
juga sebaliknya.
[1] Muhammad Abdul Mannan, Ekonomi Islam:
Teori dan Praktek, (Jakarta: Intermasa, 1992), hlm. 318-319
Comments
Post a Comment